TEPAT pukul 08.30 buka gending berupa pukulan kendang/beduk berbunyi. Lalu gending Monggang dari gamelan Kiai Guntur Laut pun mulai mengalun. Iramanya kedengaran seperti meratap, menyayat sepi. Tanpa didahului pidato atau pengumuman sepatah kata pun, 14 prajurit Kopassus yang berbaret merah, berseragam loreng, pelan-pelan mengangkat jenazah Sultan Hamengku Buwono IX, yang sejak Jumat, sehari sebelumnya, disemayamkan di Bangsal Kencono Keraton Yogyakarta yang berkarpet merah itu. Payung kuning, yang semula dipasang di dekat peti jenazah pun dicabut, mengikuti prosesi. Lebih dari empat ribu pelayat yang hadir berdiri. Peti yang sewaktu tiba dari Jakarta ditutupi bendera merah putih itu kini telah diselimuti kain satin putih. Roncean kembang melati menghiasi peti tersebut. Bau wangi kembang dan dupa menyerbak ke segala penjuru. Gending Monggang terus mengaduh, dibunyikan oleh sepuluh penabuh,